Hasil Pertemuan FIFA-AFC-PSSI-K85 Sepakati KLB PSSI 31 Oktober 2016

Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI yang diusung oleh Kelompok 85 (K85) dikabulkan oleh FIFA. Kongres tersebut disepakati akan diadakan pada 31 Oktober. Keputusan tersebut menjadi salah satu hasil pertemuan K-85 bersama PSSI dan FIFA dan AFC pada pertemuan yang digelar di Senayan, Jakarta, Selasa (21/6). Pertemuan tersebut dihadiri beberapa perwakilan K-85 dan dua pejabat yang diutus FIFA, yakni Primo Corvaro dan Sanjeevan Balasingam.
"Hasil pertemuan kami dengan FIFA, bahwa sepakat menggelar KLB pada 31 Oktober. Tapi sebelum itu, ada beberapa tahapan lagi," kata Umuh usai pertemuan.

Nantinya, sebelum KLB PSSI akan lebih dulu mengadakan kongres biasa pada 3 Agustus mendatang. Tujuan kongres tersebut adalah membentuk Komite Pemilihan (KP) dan Komite Banding Pemilihan (KBP).
"Tahapan ini diikuti bersama-sama untuk kami sukseskan. Tidak usah khawatir, setelah alat kelengkapan penuh, baru dimulai proses," timpal ketua umum sementara PSSI, Hinca Pandjaitan.

Setelah KP dan KBP terbentuk, sesuai statuta, KLB baru bisa digelar tiga bulan ke depan. Dalam kongres biasa tersebut, antara lain, akan dipilih ketua umum sementara sebelum memutuskan ketua baru.
"Kami berharap semua berjalan lancar, karena nanti KLB kami akan menentukan semua, ketum, waketum dan anggota Exco," kata Umuh Muchtar, juru bicara K85.

Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar punya kriteria khusus figur seperti apa yang pantas untuk memimpin organisasi sepakbola ini.
"Kalau saya setuju dari kalangan yang tidak mencari uang dari sepakbola. Kalau bisa pengusaha yang mencintai sepakbola dan tidak memiliki kepentingan," ujar Umuh ketika ditanya soal kriteria ketum PSSI yang baru.

Pria 68 tahun itu, yang juga juru bicara K85, berharap ketua umum PSSI yang baru bisa membawa perubahan sepakbola Indonesia. Dia juga meminta siapapun yang terpilih bisa saling menghormati.

Sumber: detik

Sinopsis Film Thriller Ruang Sempit, "ATM" (2012)

Title: ATM
Year : 2012
Genre: Horror/Thriller
Duration: 1 hr 30 mins
Directed by: David Brooks
Written by: Chris Sparling (screenplay)
Starring: Alice Eve, Josh Peck, Brian Geraghty
Thrill Rate : * (1/5)

ATM (2012) : A Totally Mess thriller

Banyak film-film bertema claustrophobia yang pernah ada. Sebut saja Devil, Buried, Brake, Phone Booth dan Exam. Satu lagi film ruang sempit karya David Brooks yaitu ATM.

Film yang tidak tayang di bioskop ini memang ditulis juga oleh Chris Sparling (Buried). Sepertinya Chris Sparling senang membuat cerita film dengan tema ruang sempit. Kali ini ATM lah yang dipilihnya sebagai lokasi yang menjebak sepanjang film. Idenya sih lumayan oke, tapi entah kenapa rasanya hambar-hambar saja ya. Sangat berbeda dengan Buried yang berhasil menghipnotis dari awal film sampai akhir. Namun, film ini bukannya jelek-jelek amat. Paling tidak, tidak akan sampai bikin kamu ketiduran waktu nonton.

Film dibuka dengan scene seorang pria yang tidak nampak wajahnya tengah menggambar peta. Plot lalu beralih ke David (Brian Geraghty) yang menerima complain dari kliennya di telepon. Tanpa sepengetahuannya, Corey (Josh Peck), teman kerjanya, iseng mencabut kabelnya, sehingga telepon terputus. Corey lalu meyakinkan David untuk hadir dalam pesta Natal yang diadakan oleh kantornya, sebab Emily (Alice Eve), gadis yang disukai David akan hadir pula dalam pesta itu. Ini adalah kesempatan terakhir David karena Emily akan pindah kerja. David pun menyetujui usul temannya dan akhirnya benar-benar hadir dalam pesta itu. Setelah memberanikan diri, David pun berhasil memberanikan diri untuk mengantarkan Emily pulang. Sayangnya Corey yang menumpang mobil David membuat perjalanan pulang mereka jadi tidak menyenangkan. Corey bersikeras ingin mampir membeli makanan, dan karena uang tunainya tidak cukup, dia meminta David untuk berhenti sebentar di ATM untuk menarik sejumlah uang. David pun terpaksa setuju.
Saat menunggu Corey yang tak kunjung kembali, David yang tak sabaran lalu menyusul temannya. Ternyata kartu kredit Corey bermasalah sehingga harus memakai kartu kredit David. Emily yang ditinggal sendiri juga tidak sabar menunggu. Setelah mengunci mobil David, ia lalu menyusul masuk ke dalam ATM. Setelah David selesai menarik uang tunai dan mereka baru akan kembali ke mobil, mereka tiba-tiba melihat seorang pria berdiri di luar ATM tengah mengawasi mereka. Corey ingin segera keluar, tapi David dan Emily memintanya untuk menungu sebentar karena mencurigai gelagat pria itu yang sepertinya bermaksud buruk.

Dugaan David dan Emily ternyata benar. Mereka melihat pria itu membunuh seorang pria tepat di depan mata mereka. Sayangnya telepon genggam Emily tertinggal di mobil David sehingga mereka tidak dapat menghubungi polisi. Malahan pria itu berhasil masuk ke dalam mobil David. Mereka bertiga pun terpaksa menunggu di dalam ATM dan berharap pertolongan segera tiba. Saat sebuah mobil melintas di kejauhan, ketiganya berteriak untuk menarik perhatian pengendaranya. Sayangnya, mobil itu membelok ke arah yang berlawanan dan tidak mendengar suara mereka.

Tak ingin mati kedinginan di dalam ATM, David pun menarik semua uangnya, dan Emily merelakan sepasang antingnya diberikan sebagai tebusan. Setelah memasukkan uang tunai dan perhiasan Emily ke dalam amplop, David memberanikan diri keluar dan bernegosiasi dengan pembunuh itu. Setelah melemparkan amplop ke arah pria itu, David lalu lari sekencangnya ke dalam mobilnya yang ternyata kabelnya telah diputus. Pria itu pun mengejar David dan melukainya. Untungnya David berhasil lari sebelum dibunuh dan kembali masuk ke dalam ATM.

Emily pun menuliskan kata HELP di kaca dengan menggunakan lipstick untuk meminta bantuan. David lalu menuruti saran Emily untuk memasukkan PIN yang salah berulangkali agar polisi merespon karena mengira mereka mencoba menarik uang secara illegal. Saat bantuan tak kunjung datang, David dan Corey malah nyaris berkelahi jika tidak dilerai oleh Emily. David menyalahkan Corey yang bersikeras ingin mampir di ATM, sedang Corey balik menuduh David yang bersalah. Mungkin saja pria di luar ATM itu adalah klien David yang marah dan bermaksud membalas dendam karena uangnya hilang.

Saat polisi akhirnya datang, ternyata mereka tidak juga dapat keluar dari ATM. Malahan polisi itu terbunuh oleh pembunuh yang bersembunyi di belakangnya. Sia-sia ketiganya mencoba memperingatkan polisi itu karena suara mereka tidak terdengar sampai ke luar. Keadaan makin kacau saat seorang pria yang berpakaian mirip pembunuh itu masuk ke dalam ATM. David dan Corey memukuli pria itu hingga tewas. Baru belakangan mereka menyadari bahwa mereka salah menyerang pria tak bersalah yang memang ingin menarik uang tunai. Malang bagi pria itu yang berpakaian mirip dengan sang pembunuh yang justru saat itu masih mengintai mereka di luar ATM.

Corey yang sudah tidak tahan menunggu lalu keluar dari ATM dan lari sekencangnya, meski dicegah David dan Emily. Malang bagi Corey. Pria yang mengincar mereka menyerangnya hingga ia terbaring tak berdaya di tempat parkir dengan berlumuran darah. David serta-merta menepis cekalan tangan Emily untuk menolong Corey, sehingga Emily terjatuh ke lantai. Namun saat melihat Corey yang berbaring tak bergerak, David pun menyadari bahwa perkataan Emily memang benar. Sudah terlambat baginya untuk menolong Corey.

Saat pembunuh itu bergerak ke bagian belakang ATM dan mencoba masuk, David dan Emily berlari keluar dan memapah Corey masuk kembali ke dalam ATM. David lalu memukul mesin ATM dengan tempat sampah agar polisi kembali datang untuk memeriksa. Ia tidak menyadari bahwa tindakan itu justru merusak CCTV di dalam ATM.

Tidak hanya mereka yang sudah tidak sabar menanti akhir nasib mereka. Pembunuh itu mengganjal ATM dengan mobil David sehingga mereka terjebak di dalam. Tak cukup hanya memerangkap mereka, dia bahkan membanjiri ATM dengan air sehingga David dan Emily harus menggotong tubuh Corey ke sudut agar tidak tenggelam. Sia-sia usaha mereka menyumbat celah yang terbuka agar air tidak bisa masuk.

Dalam keadaan terjepit, Emily dan David berusaha menyalakan alarm dengan cara memasukkan slip ke dalam tempat sampah dan menyulutnya dengan pemantik api milik Corey. Sementara David memanggul tubuh Emily yang mengarahkan tempat sampah yang terbakar itu ke alarm yang terletak di atas mereka. Usaha mereka berhasil, namun David sama sekali tidak mengira, hal itu ternyata membuat Emily tersengat listrik dan akhirnya meninggal. David yang putus asa akhirnya menyulut jasnya yang terjatuh dari lantai mobil dengan minuman keras dan pemantik api milik Corey, saat pintu ATM akhirnya terbuka karena kekuatan air yang membanjiri ruangan. Ia melemparnya ke arah penjahat yang duduk di bangku di luar ATM.

Sayangnya ternyata itu hanya jebakan. Bukan pembunuh itu yang terbakar, tapi kamuflase yang menyerupai orang yang sedang duduk di kursi. Saat mendekati benda yang terbakar itu untuk memperjelas penglihatannya, percikan api justru melukai mata David. Saat polisi dan ambulans akhirnya berdatangan, justru polisi menahan David, sementara pembunuh itu lolos. Sia-sia David berusaha menjelaskan. Apalagi rekaman CCTV yang setengah rusak justru memberatkan David. Film berakhir dengan scene pria di awal film yang ternyata adalah sang pembunuh kembali menggambar skema untuk merancang aksi berikutnya yang juga mengincar Mini Market sebagai lokasinya.

Script film ini ditulis oleh Chris Sparling, yang juga menulis script fim Buried (2010). Sepertinya cirri khas Sparling memang menulis script bergenre thriller dengan satu lokasi yang tidak berpindah-pindah. Jika dalam Buried, Sparling menceritakan tentang seorang pria yang terjebak dalam senuah peti mati, di film ini Sparling bercerita tentang tiga orang yang terjebak di dalam ATM. Sama seperti Buried, film ini juga intens dengan adegan menegangkan yang dibangun perlahan, tapi pasti. Sama seperti Buried, tidak ada happy ending di dalam film ini. Tokoh antagonisnya tidak pernah diketahui identitasnya dan lolos begitu saja. Untuk penyuka film bergenre thriller, film ini sayang untuk dilewatkan. Untuk sebuah film thriller, film ini termasuk film yang berkelas, yang tidak melulu mengumbar scene pembunuhan dan teriakan membahana ala Scream.

Referensi: slusman.blogspot.co.id

Sinopsis Film Thriller "Phone Booth" (2002)

Phone Booth, sebuah film thriller yang menceritakan tentang seorang wartawan, Stu Shepard (Colin Farrell) menjawab sebuah telepon dari orang asing dalam sebuah telepon umum. Orang asing tersebut mengetahui segala hal tentang Stu. Ia mengharuskan Stu untuk mendengarkan dan memperhatikannya serta menuruti beberapa hal yang ia perintahkan. Jika Stu menutup teleponnya, maka ia akan mati.

Film ini di sutradarai oleh Joel Schumacher, dan naskah dari film ini ditulis oleh Larry Cohen, serta editor dari film ini adalah Mark Stevens. Pemain dari film ini adalah Colin Farrel (sebagai Stu), Forest Whitaker, Katie Holmes (sebagai Pamela), Radha Mitchell (sebagai Kelly), dan Kiefer Sutherland. Film ini pertama tayang pada tanggal 10 September 2002.

Sinopsis

Stu Shepard (Collin Farrell) adalah seorang publisher dan pengorbit artis yang ambisius, mempunyai hubungan yang cukup luas tapi sayang ia mempunyai karakter yang buruk, arogan, suka obral janji, menipu, meremehkan orang, dengan uang segalanya bisa ia beli termasuk menyuap. Stu mempunyai sorang istri yang cantik dan setia bernama Kelly (Radha Mitcell) dan di sisi kehidupan lainnya stu berselingkuh dengan seorang wanita cantik lainnya bernama Pamela (Katie Holmes). Stu mempunyai kebiasaan menelepon Pacarnya setiap hari dijam-jam tertentu di salah satu telepon umum di seberang hotel. Suatu hari setelah ia menelepon pacarnya, Stu menerima telepon dari seseorang yang disebut Caller (Kiefer Sutherland) berupa teror. Stu tidak sadar kalau selama ini Caller mengamati kehidupan pribadinya dan ini menjadi alat untuk menerornya. Dia harus mengikuti semua keinginan Caller, kalau tidak ia akan jadi sasaran tembak jarak jauh (sniper).

Stu bisa tetap hidup asalkan mengakui perselingkuhannya dengan seorang calon artis bernama Pam kepada istrinya Kelly. Stu diancam untuk tidak menutup telpon, akibatnya saat ada wanita jalanan yang akan menggunakan telpon tersebut, Stu tidak dapat memberikannya. Hal ini membuat wanita itu marah dan memanggil temannya untuk melakukan protes pada Stu. Aksi mereka tidak berhasil. Lalu mereka memanggil teman pria mereka yang bertubuh besar bernama Leon. Stu tetap tidak menyerah karena ia diancam. Akhirnya Leon nekat memecahkan kaca box telpon umum dan menghajar Stu. Si pria misterius berniat membantu Stu, lalu ia menembak Leon. Stu yang sama sekali tidak membawa senjata dituduh menembak Leon.

Pasukan polisi kemudian datang mengepung Stu yang masih tetap dipaksa untuk tidak memutuskan komunikasi dengan sang pria misterius. Saat tempat itu mulai dipenuhi polisi, wartawan, kru televisi, juga Kelly dan Pam, Stu dipaksa untuk mengakui kisah perselingkuhannya termasuk segala kebohongan yang ia lakukan selama melakukan pekerjaan sebagai pengorbit artis.
Scene dimana Stu mengakui semua kebohongannya ini terasa begitu mengharukan. Di akhir cerita, Kelly memeluk dan mencium Stu. Ia memaafkan segala perbuatan Stu.

Mungkin hal ini bisa jadi cermin bagi kita, bahwa begitu banyak dosa dan kebohongan yang kita lakukan baik disadari ataupun tidak. Begitu banyak hal yang selalu kita tutupi dari orang lain dengan tujuan supaya image kita selalu baik. Dan sangat jarang orang yang mau begitu terbuka, mengakui kesalahan, selalu mengutamakan kejujuran, dan menjadi orang yang selalu bersikap apa adanya, tanpa ada yang ditutup-tutupi. Padahal orang akan lebih menghargai kita jika kita selalu bersikap jujur.

Menurut saya, film ini bagus. Dengan hanya bermodalkan telepon umum di settingnya, Joel Schumacher (sutradara) berhasil membuat film thriller yang dapat menarik perhatian penonton. Meskipun film ini memiliki setting tempat yang tidak banyak, yaitu hanya di phone booth, film ini dapat menarik perhatian penontonnya dengan ketegangan cerita yang ada. Dan, jika diperhatikan, film ini memiliki alur cerita yang sangat simple, namun dapat menarik perhatian dari penonton karena konsistensinya dalam menjaga ketegangan hingga akhir film. Kelebihan lainnya, para actor di film ini menampilkan performa terbaiknya, sehingga membuat film ini lebih menarik lagi untuk ditonton.
Durasi film ini juga sebentar, sekitar satu jam dua puluh menit. Kekuatannya terletak pada dialog, dan ketegangan ternyata bisa diciptakan hanya melalui dialog yang kuat.
Selain itu, pengambilan gambarnya juga unik, menge-shoot beberapa karakter yang memang berada di lokasi yang berbeda. Kita jadi bisa tahu bagaimana reaksi dan emosi karakter lain sementara si karakter utama tengah berdialog. Maklumlah, banyak scene yang berupa komunikasi tidak face to face (karena via telepon) jadi kalau yang di-shoot cuma satu karakter saja, emosi secara gesture dan komunikasi nonverbal lainnya malah tak tampak.
Namun, di setiap kelebihan film, pasti ada kekurangannya, yaitu, terkadang di film ini, terdapat banyak dialog yang tidak masuk akal, dan terdapat banyak sekali kata kasar yang tidak patut dikeluarkan.

Referensi: ivankristopher.blogspot.co.id

Pensiunan PNS Gagal Dapat THR Tahun Ini, Mengapa?

Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro menegaskan, Tunjangan Hari Raya (THR) atau dikenal juga dengan gaji ke-14 hanya akan diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS) berstatus aktif. Itu artinya, para pensiunan PNS tidak akan mendapatkan THR yang sebelumnya dijanjikan pemerintah setengah dari gaji pokok.

Dia memastikan, pensiun PNS hanya akan menerima gaji ke-13, bukan THR. "Kalau pensiunan PNS gaji ke-13. THR hanya untuk pegawai aktif," ucap Bambang saat ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (17/6/2016).
Bambang mengaku, pemerintah baru pertama kali memberikan THR kepada PNS. THR atau gaji ke-14 dibayarkan sebagai pengganti peniadaan kenaikan gaji PNS pada tahun ini. "Ini pertama kali kita kasih THR. Jadi kalau mau lihat ke depan, nanti saja," ujar dia.

Sebelumnya Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan sanggup membayar seluruh gaji ke-13 dan Tunjangan Hari Raya (THR) atau gaji ke-14 untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun para pensiunan PNS. Anggaran yang dibutuhkan untuk membayar hak abdi negara ini mencapai sekitar Rp 14 triliun dan harus disetor dalam waktu berdekatan.

Direktur Jenderal (Dirjen) Anggaran Kemenkeu, Askolani mengungkapkan pemerintah telah menganggarkan dana sekitar Rp 7 triliun-Rp 8 triliun untuk membayar gaji ke-13. Sedangkan untuk gaji ke-14 atau THR, jumlahnya kurang lebih sama dengan gaji ke-13.
"Gaji ke-13 anggarannya Rp 7 triliun-Rp 8 triliun. Kalau untuk THR kurang lebih sama dengan gaji ke-13 besarannya," jelas dia.

liputan6.com

Sinopsis dan Review Film "The Conjuring 2" (2016)

Pemain: Patrick Wilson, Vera Farmiga, Madison Wolfe, Frances O'Connor, Lauren Esposito, Benjamin Haigh, Patrick McAuley dan Simon McBurney.
Sutradara: James Wan.
Penulis: Chad Hayes, Carey W. Hayes, James Wan dab David Leslie Johnson.
Durasi: 133 menit.

Sinopsis:

Film The Conjuring 2 masih mengisahkan tentang pasangan penyelidik supernatural, Ed (Patrick Wilson) dan Lorraine Warren (Vera Famiga). Kali ini, keduanya menangani kasus dari satu keluarga di Enfield, London, yang tengah dihantui makhluk halus.

Adalah Peggy Hodgson (Frances O'Connor), seorang ibu empat anak yang mendapati salah satu anak perempuannya, Janet (Madison Wolfe), dirasuki roh jahat penghuni rumah mereka. Kisah bermula ketika Janet bersama sang kakak sulung, Margaret (Lauren Esposito), bermain papan 'pemanggil' hantu. Permainan ini mirip seperti Jailangkung di Indonesia.

Awalnya, Janet dan Margaret kecewa lantaran tidak ada ruh yang datang. Namun, tiba-tiba saja, Janet seperti mengigau jalan ke luar kamar. Beberapa hari ia lewati kejadian-kejadian aneh itu hingga akhirnya pada suatu malam, hantu yang mengaku bernama Bill Wilkins (Bob Adrian), meneror Janet sekeluarga.

Janet pun mulai sering dirasuki oleh arwah penasaran Bill yang kabarnya meninggal akibat pendarahan. Mendengar kabar ini, pasangan cenayang diminta oleh pihak gereja untuk membantu membebaskan kelurga Hodgson dari teror menakutkan tersebut. Setibaya di Inggris, keduanya langsung diperlihatkan akan 'keganasan' arwah Bill.

Saat tengah melancarkan aksinya, tiba-tiba saja Ed dan Lorraine diberikan sebuah bukti video yang membuat mereka mengurungkan niat untuk membantu. Bahkan, keluarga Hodgson dituding telah melakukan pembohongan publik hanya untuk mendapat simpatik dari pemerintah. Hal ini tentu membuat Peggy sedih sekaligus kecewa.

Sementara itu, Lorraine tengah diikuti oleh sesosok iblis menakutkan yang mirip seperti suster tanpa mata. Ia mengintai ibu satu anak tersebut hingga ke Inggris dan mengatakan akan membunuh Ed. Hal ini tentu sangat mengganggu ketenangan Lorraine. Lalu, apakah ada hubungannya iblis berbentuk suster yang ditemui Lorraine dengan Bill Wilkins?

Review:

Meski tayang ketika bulan Ramadan, namun antusiasme akan sekuel The Conjuring (2013) ini tidak berkurang. Bahkan, di beberapa negara seperti AS, The Conjuring 2 sukses menduduki puncak box office dan menggeser dua film yang juga tengah hangat diperbincangkan, Teenage Mutant Ninja Turtles: Out of the Shadows dan Now You See Me 2.

Lewat alur cerita yang berjalan maju, James Wan selaku sutradara sukses menciptakan efek tegang yang tida henti, bahkan sejak 30 menit pertama film. Tak cuma mengandalkan sosok hantu dengan wujud yang menyeramkan, namun efek tegang juga didapatkan dari benda-benda yang tiba-tiba bergerak, berpadu dengan efek visual suara yang membuat jantung berdegup kencang.

Diadaptasi dari kisah nyata, film The Conjuring 2 mengambil setting Inggris di tahun 1970-an. Pemain serta semua atribut syuting dihadirkan semirip mungkin. Jika kamu mengikuti kasus hantu legendaris Enfield, pasti kamu sudah tak asing lagi dengan wajah Janet yang lugu dengan potongan rambut bob, cukup mirip dengan Madison Wolfe, aktris pemerannya. Bahkan, piyama merah Janet dalam film ini mirip seperti aslinya.

Para pemain menunjukkan akting yang cukup mempuni, tidak hanya sekedar akting ketakutan saja yang biasanya jadi nilai jual utama pemain film horor. The Conjuring 2 sendiri tercatat sebagai film horor pertama dari empat pemeran anak Peggy Hodgson, Madison Wolfe (Janet), Lauren Esposito (Margaret), Patrick McAuley (Johnny) dan Benjamin Haigh (Billy).

Peletakkan klimaks dari film ini terasa begitu pas. Sisi drama pun masih diselipkan lewat adegan romantis dari duo cenayang, Ed dan Lorraine. Ini tentu dapat membuat penonton beristirahat sebentar dari ketegangan kisah Janet dan keluarganya.

Efek yang dihasilkan dari rangkuman kisah dalam 133 menit The Conjuring 2 ini sanggup buat banyak orang sulit tidur. Terlebih, film ini mengambil kondisi dan tempat yang dekat dengan kehidupan sehari-hari seperti lorong-lorong rumah, kamar, taman serta ruang bawah tanah.

Buat kamu yang tidak menyukai film horor, maka tidak disarankan menyambangi bioskop untuk menonton film ini. Pasalnya, selain kamu akan sulit tidur, bayang-bayang akan adegan dalam film ini bakal melekat di benak dan ingatanmu setidaknya untuk beberapa waktu ke depan. Film The Conjuring 2 sudah dapat disaksikan di seluruh jajaran bioskop tanah air sejak Jumat, 10 Juni 2016 lalu.

bintang.com

Sinopsis Film "Bodyguard" (2011), Film Action Romantis

Bodyguard adalah film action romantis India yang diproduksi tahun 2011 dan disutradarai oleh Siddique. Film ini hasil dari remake film Malayam dengan judul yang sama dan sutradara yang sama juga. Film ini diproduseri oleh Atul Agnihotri dengan memasang bintang top Salman Khan dan Kareena Kapoor sebagai pemeran utama, juga di dukung pemain lain seperti Raj Babbar, Mahesh Manjrekar dan Keech Hazel. Sebagai bintang tamu dalam film ini dipasang aktris cantik nan seksi yaitu Katrina Kaif. Bodyguard dirilis pada bulan Idul Fitri 31 Agustus 2011 serempak di 2.250 bioskop di 70 kota besar India dan 482 kopi diseluruh wilayah luar negeri.

Balwanth Singh adalah pengawal dari Rana Sartaj (Raj Babbar). Pada suatu malam, Balwant Singh bersama Istrinya yang sedang hamil mengalami kecelakaan, dan kemudian ia di tolong oleh Sartaj. Nyawa Balwant tak tertolongkan sedangkan Istrinya berhasil di selamatkan dan melahirkan sorang putra yang di beri nama Lovely.

Lovely Singh (Salman Khan) kini tumbuh dewasa dan bekerja di biro keamanan. Ketika mendapat tugas dari Sartaj untuk menyelamatkan perdagangan manusia yang dikelola oleh Ranjan Mahatre (Mahesh Manjrekar) dan saudaranya. Tuan Sartaj takut kalau putrinya akan jadi sasaran balas dendam oleh Ranjan Mahatre. Lalu Sartaj memerintahkan Lovely untuk menjadi Bodyguard untuk putri tercintanya Divya (Kareena Kapoor).

Lovely Singh mencurahkan tugasnya dengan penuh tanggung jawab untuk menjaga Divya namun itu sangat mengganggu sekali kehidupan pribadi Divya. Sepanjang waktu setiap hari dengan mengikutinya kemana-mana dari kampus sampai ke kelasnya hingga pergi ke Mall. Akibatnya, Divya dan Maya (Keech Hazel) temannya merasah risih dan mulai mengerjainya dengan menelpon tanpa identitas mencoba memulai hubungan cinta palsu, berharap bisa menjauhkan dari dirinya.

Awalnya ragu-ragu, Lovely mulai mencintai gadis misterius yang bernama Chhaya yang tak lain adalah Divya. Kejadian itu terus berlangsung hingga pada suatu hari saat Divya pergi ke klub malam. Disitulah terjadi aksi balas dendam dan korbannya tak lain adalah Divya. Sementara itu, Lovely melindungi Divya dari serangan anak buah Ranjan Mahatre, sehingga Divya menjadi semakin jatuh cinta dengan Lovely setelah kejadian penyelamatan dirinya dari serangan musuh. Tetapi Divya takut untuk mengungkapkan identitasnya karena tanggung jawab pekerjaan dan pengabdian Lovely terhadap Ayahnya.

Tanpa sepengetahuan Divya, pembantu rumahnya mendengar percakapan Divya lewat ponsel mengenai kawin lari dengan Lovely. Pembantunya segera melapor pada tuan Sartaj. Pada saat itu juga musuh Ayahnya datang untuk membalas dendam lagi, targetnya adalah Divya. Dengan nalurinya Lovely segera menolong Divya dari serangan balas dendam. Tak lama kemudian tuan Sartaj datang membawa senapan dan menembak lengan Lovley, menegaskan kalau dia hendak membawa Divya untuk kawin lari. Divya meyakinkan ayahnya bahwa mereka tidak melakukan kawin lari karena yang dicintai Lovely sedang menunggu di stasiun.

Mengetahui hal itu sangat rumit dan pelik bagi Divya. Divya segera berfikir keras, dia menyuruh Maya sahabatnya untuk mengaku menjadi Chhaya dan segera menemui Lovely di stasiun yang sudah lama menunggu kedatangan Chayya. Maya tidak bisa menolak permintaan Divya, dia segera menemui Lovely di stasiun dimana kereta terakhir yang di tumpangi Lovely segera berangkat. Mengetahui Maya berlarian mengejar kereta yang ditumpangi Lovely. Lovely segera menarik tangan Maya dan memberitahukan kalau Chhaya itu adalah Maya. Lovely memeluk erat Maya bersamaan dengan itu Divya menghubungi Maya. Maya mematikan ponsel itu dan melemparnya keluar dari kereta, menghapus Divya dari kehidupannya. Mereka berdua menikah dan mempunyai seorang putra. Maya meninggal setelah kelahiran putranya. Dia meninggalkan buku diary kepada putranya dimana isinya mengungkapkan rahasia kebohongan kisah cinta Divya dengan Lovely.

Tak diragukan lagi akting Salman Khan sungguh bagus dalam memerankan sebagai bodyguard. Kepiawaiannya dalam berkelahi sungguh mantap, tapi jujur saya masih tidak suka dalam penataan gaya dalam berkelahi, masih terkesan norak, masih sama seperti dulu perkelahian tahun 80an. Tapi cara gue menyiasatinya adalah dengan cara meng-ignor adegan perkelahian tersebut, yang saya lihat adalah jalan cerita yang orisinil banget. Apalagi dengan melihat paras cantik adik dari Kharisma Kapoor yang tak lain adalah Kareena Kapoor membuat mata betah di depan layar selama hampir kurang lebih dua setengah jam. Akting Kareena sungguh memikat lebih berani dari kakaknya. Kareena bisa memerankan karakternya dengan pas di setiap film-filmnya.

Akankah terungkap kebohongan Divya? Apakah kisah cinta Divya dan Lovely akan berlanjut? Ending yang mungkin membuat menguras air mata penonton bagi penggemar film Bollywood sejati ini layak untuk ditonton. Saksikan dalam film Bollywood action romantis "Bodyguard".

Directed by: Siddique
Produced by: Atul Agnihotri, Alvira Agnihotri, Reliance Entertainment
Screenplay by: Siddique
Story by: Siddique
Starring: Salman Khan, Kareena Kapoor, Raj Babbar, Hazel Keech, Mahesh Manjrekar
Music / Songs by: Himesh Reshammiya, Pritam
Background Score: Sandeep Shirodkar
Cinematography: Sejal Shah
Editing by : Sanjay Sankla
Distributed by : Reliance Entertainment Reel Life Production Pvt. Ltd.
Release date(s): August 31, 2011
Running time: 132 minutes
Country : India
Language : Hindi

arqu3fiq.blogspot.co.id
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Artikel Terbaru

.