Mereka adalah Wonder Woman/Diana Prince (Gal Gadot), Lex Luthor (Jesse Eisenberg), Lois Lane (Amy Adams), Alfred (Jeremy Irons) dan Doomsday/Zod (Michael Shannon). Dengan alur cerita yang cukup panjang, kecuali Lex Luthor, para tokoh ini bisa dikatakan tidak banyak tampil alias memiliki scene yang sedikit. Namun, kemunculannya mampu menjadi benang merah dan memang dibutuhkan.
Dalam arti, tidak ada peran atau karakter yang sia-sia di garapan sutradara Zack Snyder ini. Semua memiliki fungsinya masing-masing dan terkoneksi dengan baik satu sama lain. Tidak ada plot yang sengaja dipaksakan untuk menghubungkan keberadaan para tokoh tersebut. Adanya mereka justru memperkaya dan menambah kompleksitas ceritanya sendiri, sehingga ada dinamisasi. Tidak melulu soal Batman dan Superman.
Semakin penasaran dengan penampilan para karakter di atas? Anda bisa menyimak lebih dulu penjelasan di bahwa ini sebagai referensi sebelum menonton Batman v Superman: Dawn of Justice di Cinema XXI.
Digambarkan sebagai pria yang penuh amarah dan gelisah dengan ketidakadilan. Sangat tidak menyukai eksistensi Superman di muka bumi, terlebih predikat pahlawan yang ditahbiskan kepadanya. Sebagai salah satu orang terkaya di Gotham, karakter ini menggunakan segala sumber daya yang dimilikinya untuk menegakkan keadilan dan melawan Superman dengan caranya sendiri.
Makluk dari planet Krypton yang disebut pahlawan oleh sebagian penduduk bumi. Bahkan, ada pula yang menganggapnya sebagai dewa. 18 tahun pasca pertempuran sengitnya dengan Zod di Man of Steel (2013), tokoh ini mencoba menebusnya dengan berupaya sebaik dan sebisa mungkin menolong banyak orang. Tapi tetap saja, ada sebagian orang yang mempertanyakan urgensi keberadaannya dan dianggap berpotensi bahaya.
Kemunculannya di film ini sedikit berbau misteri. Tidak banyak tampil dan minim dialog tapi menarik serta seksi. Peran terbaiknya justru tampil di akhir film, ketika ia mulai menunjukkan siapa dirinya sebenarnya dan membantu Batman dan Superman melawan Doomsday.
Selain Batman dan Superman, karakter inilah yang menjadi kunci dan twist dari film ini. Bahkan, harus diakui jika keberadaannya paling penting di antara yang lain. Tanpa Luthor, konflik yang ada akan terasa hambar dan monoton. Ia seakan memberi nyawa dan perspektif lain tentang bagaimana memperlakukan manusia super. Penggambaran tokoh ini pun jauh berbeda dengan Lex Luthor yang selama ini dikenal. Lebih fresh, tapi harus diakui merupakan tokoh jahat yang banyak cengengesan dibanding sebelum-sebelumnya.
Karakter ini pada dasarnya cukup banyak terlibat, namun tidak semasif penampilannya di Man of Steel (2013). Perannya di sini pun lebih kepada menjadi alasan Superman untuk terus memperjuangkan apa yang diyakini. Ia sangat berambisi untuk mengungkap konspirasi besar di pengalama pahit yang dialami Superman.
Sosok yang biasa muncul sebagai pelayan Bruce Wayne ini tampil beda. Dalam Batman v Superman: Dawn of Justice perannya justru lebih sebagai asisten Batman yang fasih teknologi dan bahkan ikut merancang kostum majikannya. Bukan sebagai pengasuh yang menyajikan makanan untuk konglomerat Gotham itu.
Makhluk ini adalah perpaduan antara tubuh mati General Zod dan darah Lex Luthor. Memiliki kekuatan tak terbatas. Ia bahkan mampu menyerap energi listrik yang ada di sekitarnya. Alhasil, jika ditembak senjata, ia justru akan menjadi semakin kuat. Di komiknya sendiri, Doomsday adalah satu-satunya yang bisa membunuh Superman. Apakah hal itu akan terwujud di Batman v Superman: Dawn of Justice? Anda buktikan saja sendiri.
Sumber: 21cineplex.com
