Duabelas Tahun di-PHP-kan Rangga, Ada Apa dengan Cinta Jadi Dua?

Duabelas Tahun di-PHP-kan Rangga, Ada Apa dengan Cinta Jadi Dua?-- Kamu yang lahir di tahun 80-an, pasti ingat dengan film "Ada Apa dengan Cinta?" ini. Ya, itu adalah sebuah film Indonesia karya Rudi Soedjarwo yang rilis booming di awal tahun 2002 dan dibintangi Nicholas Saputra dan Dian Sastrowardoyo. Film ini meraih sukses besar di Indonesia dan bersama film Petualangan Sherina (2000) menandai kebangkitan kembali dunia perfilman Indonesia. Ada Apa dengan Cinta ditayangkan di berbagai negara termasuk Malaysia, Brunei, Filipina dan Singapura.
Lantas, duabelas tahun di-PHP-kan (Pemberi Harapan Palsu) oleh Rangga, apakah Ada Apa dengan Cinta dibuat sekuel-nya?
Film ini mengisahkan Cinta (Dian Sastrowardoyo) dan keempat temannya yakni Alya (Ladya Cherill), Carmen (Adinia Wirasti), Maura (Titi Kamal) dan Milly (Sissy Priscillia) yang merupakan siswa SMA pengurus mading di sekolahnya. Lebih dari itu mereka bersahabat dengan prinsip masalah salah satu diantara kita adalah masalah kita semua, musuh salah satu diantara kita adalah musuh kita semua. Persahabatan mereka tidak main–main, kapanpun mereka siap membantu satu sama lain bila ada masalah yang menimpa. Cinta bahkan membuat puisi tentang persahabatan mereka berjudul “Aku ingin bersama selamanya” yang ia ikutkan juga pada lomba puisi di sekolahnya.

Persahabatan mereka diuji kala Cinta menyukai Rangga (Nicholas Saputra). Bermula dari menangnya Rangga pada lomba puisi yang biasanya dimenangkan Cinta, Cinta yang merupakan pengurus mading tersinggung karena Rangga tidak pernah mengirim karya puisinya. Ia berfikir Rangga tidak pernah menganggap mading sekolah ada. Ketersinggungan Cinta bertambah saat Rangga menolak wawancara yang akan ia lakukan untuk mengisi profil pemenang lomba puisi di sekolahnya itu. Rangga menganggap ia tidak pernah mengikuti lomba puisi itu apalagi memenanginya.
Cinta menceritakan kegeramannya dan ditanggapi serius oleh keempat sahabatnya. Carmen yang tomboy bahkan siap menimpal Rangga namun Cinta menolaknya. Kondisi ini jugalah yang membatalkan Alya membagi masalah tentang kekerasan yang terjadi pada keluarganya kepada Cinta di telepon.
Kegeraman Cinta berakhir saat Rangga mengucapkan terima kasih kepadanya. Berawal dari hilangnya buku Rangga yang berjudul Aku karya Syumanjaya, Cinta yang menemukan buku itu mengembalikannya kepada Rangga. Semenjak kejadian itu mereka menjadi dekat apalagi keduanya sama-sama menyukai puisi.

Kedekatan Rangga mulai mengganggu hubungan Cinta dengan keempat sahabatnya. Cinta datang terlambat ke konser Pas karena sebelumnya jalan-jalan bersama Rangga ke Kwitang tempat membeli buku-buku bekas. Dikesempatan yang lain ketika keempat sahabat Cinta di lapangan basket, Cinta sedang mengunjungi Rangga dan menemaninya memasak.
Puncaknya adalah pada saat Cinta membatalkan janji bertemu keempat sahabatnya. Berkilah pergi berobat ke dokter, Cinta pergi ke café bersama Rangga. Disaat bersamaan Alya yang stress sangat membutuhkan Cinta tetapi dengan alasan yang sama Cinta menolak kedatangan Alya ke rumahnya.

Di saat sahabatnya sedang kesulitan dengan masalah yang menimpa, Cinta berkencan dengan Rangga di sebuah café. Dengan diiringi petikan gitar Cinta membacakan puisi ciptaan Rangga. Puisi kesepian, kesendirian yang ternyata menggambarkan keadaan Alya yang tidak tahan dengan masalah yang membelitnya. Ia mencoba bunuh diri dengan memutus urat nadi ditangannya. Suasana yang sangat kontras dari perinsip persahabatan yang Cinta dengung–dengungkan.

Saat Cinta pulang ia sedih mendengar kabar Alya dirawat di rumah sakit akibat percobaan bunuh diri. Di rumah sakit Maura melarang Cinta bertemu Alya. Ia dan teman–temanya yang lain kecewa karena Cinta telah berbohong. Cinta sangat menyesal dan atas kejadian itu ia menganggap Rangga lah penyebab perubahan dirinya. Cinta lantas meminta Rangga tidak menemuinya. Rangga pun sepakat bahwa ia tidak akan menghubungi Cinta lagi.
Di rumah sakit Cinta berterus-terang pada Alya bahwa ia berbohong dan Alya pun tahu bahwa Cinta berkencan dengan Rangga. Cinta yang saat berkata jujur kepergok teman-teman yang lainnya juga meminta maaf atas kejadian itu. Ia pun menerangkan tidak akan berhubungan dengan Rangga lagi.
Cinta menjadi seorang pelamun, dan ini disadari betul oleh keempat sahabatnya. Setelah di desak akhirnya Cinta mengakui bahwa ia jatuh cinta kepada Rangga. Keempat sahabatnya lantas mendesak Cinta untuk meminta maaf dan mengatakan perasaan Cinta yang sebenarnya kepada Rangga.

Rangga ternyata berencana pindah sekolah ke Amerika bersama Ayahnya. Ia sangat gelisah bahkan hanya untuk sekedar berpamitan kepada Cinta. Atas informasi dari Pak Wardiman, Cinta dan teman– temannya mengetahui rencana Rangga ke Amerika dan mereka lantas menyusul Rangga ke Bandara. Di Bandara Cinta berhasil menemui Rangga dan mengungkapkan isi hati yang sebenarnya. Cinta juga meminta Rangga membatalkan niatnya sekolah di Amerika. Namun Rangga tetap pergi meninggalkan Cinta. Ia memberi Cinta buku yang pada halaman terakhirnya terdapat puisi dengan judul "Ada Apa Dengan Cinta?". Rangga berjanji akan kembali di saat bulan purnama tiba.

Duabelas tahun sudah, belum ada kabar tentang kisah-kasih mereka selanjutnya. Namun, dua teknologi telah mempertemukan mereka kembali. Melalui aplikasi "LINE", Rangga menemukan kembali cintanya yang tertinggal.
Walau film ini sempat muncul dalam format serial televisi, tetap saja menimbulkan kerinduan bagaimana kisah mereka selanjutnya.

Sinopsis Film "Flight Plan"

Sinopsis Film "Flight Plan"--
Ini termasuk film yang saya sukai karena masuk kriteria: Ada sesuatu yang tertinggal usai kita menontonnya.
Judul film : Flightplan
Sutradara: Robert Schwentke
Skenario: Peter A.Dawling & Billy Ray
Pemain: Jodie Foster, Peter Sarsgaard, Sean Bean, dll.
Produksi: Touchstone Pictures
Masa putar: 98 menit
Tahun: 2005

Adegan awal menampakkan Pratt (Jodie Foster) yang menunggu kereta api untuk pulang dan sesaat diacak dengan alur maju-mundur, bergantian dengan kilasan-kilasan saat ia menunggui jenazah suaminya di kamar mayat rumah sakit. Serasa kemudian ia pulang bersama suaminya ke apartemen mereka hingga kemudian ia tersadar dari ketidakrelaannya bahwa suaminya telah mati. Suami Mrs. Pratt sendiri dikisahkan meninggal secara mendadak dan dari hasil visum dinyatakan bahwa penyebab kematiannya adalah bunuh diri dengan cara melompat dari sebuah gedung bertingkat. Kenyataan pahit itu membuat Mrs. Pratt harus keluar dari pekerjaannya sebagai insinyur mesin sebuah perusahaan pesawat terbang.

Seminggu kemudian Pratt yang tinggal di Berlin ini berencana terbang pulang ke rumah orang tuanya di New York, bersama anak perempuannya yang berusia 6 tahun, Julia (Marlene Lawston) sekaligus membawa serta jenazah suaminya tersebut.

Awalnya, kita diajak untuk memahami seorang wanita yang masih terguncang karena kematian suaminya yang begitu mendadak, penyebab kematian tersebut yang diluar dugaan dan disaat bersamaan dia harus mengurus anaknya yang juga mengalami guncangan akibat kematian ayahnya.
Masalahpun timbul ketika di dalam pesawat jumbo yang menerbangkan mereka ke New York, Julia hilang tanpa disadari oleh Mrs. Pratt. Setelah dicari ke sana ke mari namun tak juga ketemu, Kyle mulai panik. Mustahil putrinya menghilang secara gaib. Pasti ada seseorang yang telah menyembunyikannya.

Dalam paniknya, Kyle meminta bantuan para kapten pilot (Sen Bean) yang segera memerintahkan krunya untuk mencari Julia. Namun sayang menurut salah seorang pramugari nama Julia tak ada dalam daftar penumpang di penerbangan itu. Konyolnya, Kyle juga tak bisa menunjukkan bukti tiket dan boarding pass atas nama Julia. Seseorang tentu telah mencuri darinya. Disitu mulai timbul kecurigaan bahwa Mrs. Pratt adalah wanita yang mengalami gangguan kejiwaan karena ditinggal mati sang suami. Pihak pesawat kemudian secara diam–diam menghubungi rumah sakit yang menangani jenasah Mr.Pratt dan mereka mendapat informasi bahwa ternyata Julia juga ikut meninggal karena ketika terjun dari ketinggian, ayahnya menarik tangan Julia.

Akhirnya tak ada seorangpun yang mempercayai Mrs. Prat dan menganggapnya gila. Bukti – bukti keberadaan Julia di pesawat seperti tas dan bording pass juga tidak ada, padahal Mrs. Pratt yakin bahwa ia telah menaruhnya di mantelnya. Hanya sebuah boneka beruang milik Julia. Carson, seorang polisi udara ditugasi untuk mengawasi Mrs. Pratt yang mulai mengganggu penumpang lainnya dan tetap bersikeras bahwa dia naik pesawat bersama anaknya, Julia.

Sebagai seorang insinyur aeronautika, Kyle sangat paham kondisi dan isi perut pesawat. Oleh karena itu ia yakin putrinya pasti berada di suatu tempat tersembunyi di dalam pesawat tersebut. Maka ia ngotot memaksa sang pilot untuk melakukan pencarian sekali lagi ke seluruh bagian pesawat, termasuk bagasi di mana peti mati suaminya berada.

Misteri mulai terkuak, bahwa ternyata semuanya itu hanya sebuah konspirasi jahat Carson, seorang pramugari dan kepala ruang mayat sebuah rumah sakit di Berlin. Mrs. Pratt baru menyadari hal itu ketika pesawat telah mendarat dan anggota FBI telah menantinya.
Kyle yang histeris karena kehilangan putrinya, dituduh sebagai pembajak yang menginginkan uang tebusan sebesar 50 juta US dolar.
Penjahat itu berhasil meyakinkan kapten kapal untuk melakukan pendaratan darurat di Labrador setelah ia meletakkan alat peledak di peti mati suami Kyle di bagasi. Di situ pula ia menyembunyikan Julia.

Ketegangan mulai terpercik pada upaya Mrs. Pratt untuk memancing Carson naik kembali ke pesawat, menemukan anaknya Julia yang dibius di ruang Avionik dan meledakkan pesawat dengan Carson di dalamnya.
Ending dibuat heroik dengan memunculkan gambar ketika Mrs. Pratt keluar dari pesawat ditengah - tengah kepulan asap dengan menggendong anaknya Julia yang masih tertidur pulas. Kisah sesungguhnya yang tidak pernah diduga oleh semua lakon dalam cerita itu termasuk kapten penerbangan yang masih mengira bahwa pembajakan pesawat dilakukan oleh Mrs. Pratt yang gila.

Karakter lain yang menarik perhatian adalah pilot pesawatnya, Kapten Rich (Sean Bean). Sebelumnya, sang pilot tidak mau percaya akan keyakinan Mrs. Pratt dan rasanya puas sekali saat menyaksikan tampang merasa begitu berdosa Kapten Rich ini di bagian akhir film.

Virus Ebola Mulai Masuk ke Indonesia, Bagaimana Ciri Gejalanya?

Virus Ebola Mulai Masuk ke Indonesia, Bagaimana Ciri Gejalanya?-- Virus ebola telah masuk ke Indonesia! Virus ini kembali menjadi fokus utama dunia setelah 932 orang di Sierra Leone, Guinea, Liberia, dan Nigeria meninggal sejak Maret.

KompasTV memberitakan, seorang TKI asal Madiun suspect Ebola setelah pulang dari Liberia. Suspect artinya diduga kena Ebola, karena cirri-cirinya mirip dengan orang yang terkena virus Ebola. Berdasarkan klasifikasi Badan kesehatan Dunia (WHO), pasien dengan demam tinggi dari negara endemik Ebola, dimasukkan sebagai Suspect Ebola. TKI pria berusia 29 tahun, sebut saja Mr.X, bekerja di sebuah perusahaan kayu di Liberia, Afrika Timur, salah satu Negara endemik virus Ebola. Sampai saat ini di Liberia sudah jatuh 4000 orang tewas.

Mr.X tiba di Bandara Soekarno Hatta antara tanggal 25 atau 26 Oktober 2014, dan sempat “ditahan” oleh otoritas bandara dan Kementerian Kesehatan. Namun ketika sampai di kediamannya di madiun, Mr.X mengalami panas tinggi dan muntah-muntah. Mr.X dirawat dan dikarantina di RS Soedono. Saat ini Mr.X masih dikarantina, menunggu masa inkubasi selama 21 hari dan menunggu hasil pemeriksaan sampel darah.

Mari mengenal lebih jauh mengenai virus tersebut.
Seberapa menularkah virus itu?
Anda tidak serta-merta tertular ebola ketika berdekatan dengan seseorang yang terinfeksi. Ebola tidak seperti virus influenza ataupun Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Seseorang terinfeksi virus ebola melalui kontak langsung dengan cairan tubuh penderita. Hal ini terjadi ketika cairan tubuh seperti muntah atau darah penderita mengenai mata, hidung, atau mulut orang lain.

Pada kasus kali ini, orang-orang yang terinfeksi adalah mereka yang merawat saudaranya yang terinfeksi, atau menyiapkan jenazah yang akan dikebumikan.
Orang-orang yang bekerja di bidang kesehatan berisiko tinggi tertular, utamanya mereka yang tidak terlatih atau tidak dilengkapi perlengkapan yang wajar.

Virus ebola dapat bertahan hidup di permukaan benda. Maka dari itu, benda apa pun yang terkontaminasi dengan cairan tubuh penderita, seperti sarung tangan karet ataupun jarum suntik, dapat menjadi media penularan virus tersebut.

Mengapa wabah ebola sulit ditangani?

Di beberapa daerah di Afrika Selatan, ada kepercayaan bahwa ketika seseorang menyebut kata "ebola" dengan keras, maka seketika itu juga virus tersebut muncul. Kepercayaan ini menyebabkan para dokter, seperti Doctors Without Borders, sulit memeranginya.
Bahkan, sebagian anggota masyarakat menyalahkan dokter sebagai pihak yang menyebarkan virus. Mereka yang terinfeksi memilih pergi ke dukun untuk mendapatkan pengobatan.

Sikap skeptis mereka bukan tanpa sebab. Pada masa lalu, pekerja rumah sakit yang tidak berhati-hati malah menjadi agen penyebaran virus tersebut.

Bagaimana penyakit ini berkembang?

Menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat, umumnya gejala muncul sekitar delapan hingga 10 hari setelah seseorang terpapar virus.
Gejala awalnya adalah pusing, demam, dan nyeri. Terkadang muncul ruam-ruam di tubuh penderita. Hal ini diikuti dengan diare dan muntah-muntah.
Menurut Wikipedia, gejalanya : biasanya dimulai dua hari hingga tiga mInggu setelah terjangkit virus, dengan adanya demam, sakit tenggorokan, nyeri otot, dan sakit kepala. Biasanya diikuti dengan mual, muntah, dan diare, serta menurunnya fungsi liver dan ginjal. Pada saat itu beberapa orang mengalami masalah pendarahan.

Kemudian, berdasarkan lebih dari 50 persen kasus yang ada, virus ebola menyerang secara mengerikan. Penderita mengalami muntah darah atau kencing darah. Selain itu, keluar darah dari kulit, mata, atau mulut penderita. Namun, bukan ini yang menyebabkan penderita meninggal, melainkan ketika pembuluh darah di dalam tubuh mengeluarkan cairan. Hal ini menyebabkan tekanan darah menurun secara tajam sehingga hati, ginjal, jantung, dan organ lainnya berhenti bekerja.

Bagaimana pengobatan penyakit ini?

Saat ini, belum ada vaksin atau obat untuk ebola. Ketika wabah sebelumnya terjadi, sebanyak 60-90 persen penderita meninggal. Sejauh ini, hal yang dilakukan dokter adalah merawat penderita, menggunakan cairan dan obat-obatan untuk menjaga tekanan darah tetap normal. Para dokter juga memberikan pengobatan lainnya ketika infeksi ini menyerang tubuh pasien yang semakin lemah. Sebagian kecil orang ternyata memiliki imunitas terhadap virus ebola.

Dari mana virus ini berasal?

Pertama kali, ebola ditemukan pada 1976. Awalnya, virus ini diduga berasal dari gorila. Wabah ebola terhadap manusia terjadi ketika mereka memakan daging gorila. Namun, teori ini dibantah para ilmuwan. Pasalnya, jika hal ini benar, maka seharusnya lebih banyak kera yang terinfeksi dan kemudian mati ketimbang manusia.

Para ilmuwan percaya bahwa kelelawar adalah penyebar virus ini. Kesimpulan ini berdasarkan studi yang dipublikasikan oleh Emerging Infectious Diseases. Lembaga ini melakukan penelitian terhadap 276 kelelawar yang ditangkap di empat daerah di Banglades.

Penularan terjadi ketika kera dan manusia memakan makanan yang telah terkena air liur kelelawar. Bisa juga, kera atau manusia menyentuh benda-benda yang telah terkena air liur atau kelelawar, dan kemudian menyentuh mata dan mulut sendiri.

Wabah kali ini diduga bermula dari sebuah desa di dekat Gueckedou, Guinea, di mana berburu kelelawar adalah hal yang lumrah, menurut Doctors Without Borders.

Referensi: kompas.com
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Artikel Terbaru

.