HIKMAH GERAKAN SHOLAT


Tanpa kita sadari, berwudlu dan gerakan dalam sholat, bermanfaat untuk kesehatan:

1. BERWUDLU: Terjadinya proses peremajaan dan pencucian kulit, selaput lendir, dan juga lubang tubuh yang berhubungan dengan dunia luar.

2. TAKBIRATUL IKHRAM: Menghindarkan dari berbagai gangguan persendian, khususnya tubuh bagian atas.

3. RUKU: Melatih kandung kemih untuk mencegah dari gangguan prostat.

4. I'TIDAL: Organ pencernaan di dalam perut mengalami pemijatan dan ........Baca selengkapnya

Macam-macam Efek Samping Obat yang Tak Bisa Diremehkan


Kadang efek samping obat tidak bisa diremehkan, sebab dampaknya bisa separah penyakitnya itu sendiri misalnya antiradang yang memicu perdarahan lambung. Ada juga yang benar-benar menyebalkan, misalnya antidepresan yang memicu orgasme di saat-saat yang tak terduga.

Jika seorang pasien mengeluh karena mengantuk setelah minum antialergi, dokter masih bisa mengatakan, "Ah itu hanya efek samping". Namun dokter tidak bisa lagi mengatakan "hanya" jika kenyataannya pasien sangat terganggu, bahkan menderita akibat efek samping dari obat yang diminumnya.

Beberapa obat yang memiliki efek samping cukup serius perlu mendapat perhatian khusus sehingga harus dikonsultasikan dengan dokter yang meresepkan jika dirasa sudah sangat mengganggu.

Dikutip dari TheSun, Jumat (3/12/2010), berikut ini adalah beberapa efek samping dari obat:

1. Obat kolesterol memicu nyeri otot
Beberapa orang yang memang menderita nyeri otot kronis, efek samping semacam ini mungkin tidak terlalu menjadi masalah karena sudah terbiasa. Namun bagi sebagian orang akan sangat mempengaruhi kualitas hidup dan mengurangi produktivitas saat bekerja.

Sekitar 1 dari 20 pemakai obat kolesterol paling populer yakni statin mengalami efek samping berupa nyeri otot. Jika sekiranya kondisi ini mengganggu aktivitas, konsultasikan dengan dokter untuk menurunkan dosisnya atau menggantinya dengan obat lain.

2. Antiradang memicu perdarahan lambung
Meski bisa diperoleh dengan mudah tanpa harus menggunakan resep dokter, obat-obat antiradang seperti ibuprofen dan diklofenak tidak selalu aman bagi semua orang. Jika punya masalah dengan pencernaan sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter, sebab obat-obat ini bisa memicu luka dan perdarahan di lambung.

3. Obat asma memicu sariawan
Steroid untuk asma yang diberikan dalam bentuk spray (semprotan) bisa memicu sariawan di mulut jika obat ini tidak semuanya masuk ke paru-paru, namun berbalik ketika baru mencapai tenggorokan. Risiko ini bisa diatasi dengan berkumur setelah penyemprotan, atau menggunakan alat khusus untuk memastikan arah semprotan sudah tepat menuju ke tenggorokan.

4. Obat hipertensi memicu disfungsi ereksi
Obat-obat penurun tekanan darah diberikan untuk mencegah serangan jantung sehingga penderita hipertensi bisa hidup lebih lama. Namun beragam efek samping mulai dari pembengkakan sendi hingga tidak bisa ereksi kadang membuat si penderita merasa frustrasi dan lebih memilih mati muda.

Efek samping obat hipertensi memang sangat beragam, beberapa di antaranya juga memicu pusing dan batuk-batuk. Mintalah dokter untuk menyesuaikan dosis dan kombinasi obat agar efek samping yang muncul bisa diminimalkan.

5. Obat jantung memicu sakit kepala
Obat-obat antiangina bekerja dengan cara melebarkan pembuluh darah. Mekanisme ini ampuh untuk mencegah serangan jantung, namun efek sampingnya bisa menyebabkan nyeri hebat di kepala.

Kenyataanya penderita gangguan jantung tetap setia memakai obat-obat tersebut. Sebab jika dibandingkan dengan risiko kematian yang begitu tinggi pada serangan jantung, sedikit nyeri di kepala rasanya tidak terlalu mahal untuk menghargai hidup.

6. Antidepresan memicu orgasme
Siapa sih yang tidak ingin menikmati orgasme? Semua orang yang pernah berhubungan seks pasti menginginkannya, kecuali jika orgasme itu tidak bisa dikendalikan misalnya terjadi begitu saja saat menguap karena bosan atau saat
tertawa di antara rekan-rekan dan kerabat.

Jenis orgasme yang disebut orgasme spontan ini terjadi akibat efek samping beberapa obat antidepresan terutama golongan Serotonin Selective Reuptake Inhibitor (SSRI). Untungnya tidak semua orang mengalami efek samping seperti ini, hanya terjadi pada sebagian kecil pengguna SSRI
(up/ir)

Foto dan Sumber: http://health.detik.com/read/2010/12/03/102241/1508181/763/macam-macam-efek-samping-obat-yang-tak-bisa-diremehkan?ld991107763

Mengapa Jika Minum Obat Tidak Boleh Dibarengi dengan Minum Susu?


'Jangan minum obat dengan susu' kata-kata itu seringkali didengar atau diucapkan oleh masyarakat ketika ingin mengonsumsi obat oral. Kenapa susu tidak boleh dicampur dengan obat?

Obat atau antibiotik yang dikonsumsi secara oral bisa menjadi efektif bagi seseorang jika dikonsumsi dan diserap dengan baik oleh tubuh. Obat oral harus diserap dari saluran pencernaan hingga bisa masuk ke dalam aliran darah lalu dikirim ke daerah yang sakit atau mengalami infeksi untuk pengobatan.

Terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi kemampuan tubuh untuk menyerap obat dengan baik, termasuk keasaman relatif di perut, ada atau tidaknya nutrisi lemak atau nutrisi lainnya, serta apakah ada unsur-unsur tertentu di dalam tubuh seperti kalsium.

Seperti dikutip dari Everydayhealth.com, beberapa obat seperti keluarga antibiotik yang mengandung tetrasiklik akan bereaksi dengan susu. Kalsium yang terdapat dalam susu akan mengikat obat atau antibiotik sehingga mencegah penyerapan obat tersebut di dalam tubuh.

Selain itu ada obat yang baik dikonsumsi setelah makan ataupun sesudah makan, hal ini disebabkan makanan yang dikonsumsi tersebut bisa mempengaruhi penyerapan obat. Karenanya menjadi hal yang sangat penting untuk mengikuti petunjuk penggunaan yang tertera pada botol atau bungkus obat, serta masyarakat sebaiknya selalu menanyakan kriteria obat yang dikonsumsinya pada apoteker.

Lalu bagaimana dengan minuman lainnya seperti kopi, teh atau jus?

Minuman lainnya seperti kopi, teh atau jus umumnya mengandung berbagai senyawa seperti kafein yang kemungkinan bisa bereaksi dengan obat yang dikonsumsi sehingga mempengaruhi penyerapannya.

Untuk itu masyarakat selalu disarankan mengonsumsi obat dengan menggunakan air putih yang diketahui tidak memiliki kandungan apapun, sehingga tidak mempengaruhi penyerapan obat. Selain itu air putih bisa membantu melarutkan obat yang dikonsumsi di dalam lambung sehingga proses penyerapannya menjadi lebih baik dan lebih mudah.

Sumber dan Gambar: http://health.detik.com/read/2011/01/01/100103/1537208/763/kenapa-tidak-boleh-minum-obat-dengan-susu?ld991107763

Lima Langkah Cegah Diabetes


Diabetes melitus merupakan penyakit yang ditandai oleh tingginya kadar gula dalam darah. Pada dasarnya penyakit ini bisa diderita siapa saja dan bisa menimbulkan komplikasi yang mematikan.
Walaupun obat-obatan diabetes sudah banyak tersedia, namun sebenarnya obat itu sifatnya hanya mengendalikan gula darah dan tidak bisa mengobati penyakitnya. Itu sebabnya mencegah lebih baik daripada mengobati. Berikut adalah 5 langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah “si kencing manis” ini.
1. Kontrol karbohidrat
Karbohidrat, terutama karbohidrat sederhana, di dalam tubuh akan cepat diubah menjadi gula sehingga cepat manikkan kadar glukosa. Itu sebabnya karbohidrat sederhana, seperti gula, sirop, madu, atau nasi dibatasi untuk diabetesi yakni tidak melebihi 10 persen. Sebagai gantinya, Anda bisa mengonsumsi karbohidrat kompleks seperti beras merah atau pasta.
2. Tingkatkan aktivitas fisik
Sebuah penelitian berskala besar di tahun 2002 menunjukkan bahwa olahraga ringan selama 30 menit setiap hari sudah cukup mengurangi risiko diabetes hingga 58 persen. Aktivitas fisik juga memiliki efek yang kuat dalam menormalkan kadar gula darah.
3. Tingkatkan protein dan lemak baik
Protein tidak hanya meningkatkan level energi tubuh tapi juga punya efek yang baik untuk kadar gula darah. Keuntungan lain dari mengonsumsi protein adalah membuat perut lebih lama kenyang. Itu sebabnya sangat dianjurkan untuk mengisi piring sarapan Anda dengan protein, karbohidrat kompleks dan lemak baik.
4. Gizi seimbang
Nasihat untuk mengonsumsi gizi seimbang bisa diterjemahkan dalam formula sederhana berupa rutin melakukan sarapan satu jam setelah bangun tidur, hindari perut kosong lebih dari empat jam untuk menjaga kadar gula darah tidak terlalu tinggi, serta konsumsi protein dan serat setiap kali makan.
5. Kontrol gula darah
Bila Anda memiliki riwayat keluarga penderita diabetes atau mengalami obesitas, sebaiknya Anda mulai memeriksa kadar gula darah secara rutin. Ada kondisi yang disebut pradiabetes, yakni dimana kadar gula darah sudah melampaui normal namun belum mencapai batas diagnosis diabetes. Jika tidak ditangani dengan baik kondisi ini bisa berkembang menjadi diabetes dalam waktu 5-10 tahun.

Sumber: http://blog.indojunkers.com/2011/01/5-langkah-cegah-diabetes
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Artikel Terbaru

.